Ibnu Zakariya Hasan

  Hari ini adalah kertas putih yang sedang kita torehkan. Kemarin adalah setumpuk pelajaran yang harus kita baca. Dan esok adalah mimpi-mimpi yang harus kita wujudkan. Seberapa besar kita membangun hari ini adalah seberapa kuat kita membaca hari yang lalu. Dan di hari ini pula kita harus bermimpi untuk masa depan. Karna dengan bermimpi kita telah membuat suatu rencana, dan dengan rencana kita telah membuat suatu cita-cita.dengan itulah hati kita menjadi kuat untuk melakukan langkah-langkah menuju kesuksesan

 
    Banyak orang tak pernah memikirkan itu semua. Mereka enggan bermimpi, enggan berencana,atau bahkan mereka cenderung pesimis dengan hidup mereka. Yang pada akhirnya segalanya diserahkan pada waktu yang mengalir.
    Memiliki mobil mewah, rumah besar, kedudukan, usaha yang mapan adalah dimensi yang teramat jauh untuk digapai. Padahal banyak orang yang tak bisa membaca tapi sekarang ia telah menjadi milioner. Seorang anak jalanan yang sukses menjadi pengusaha kaya raya.yang itu semuanya bukan keajaiban atau wacana belaka.akan tetapi fakta.
   Pada intinya mereka mengawali dari mimpi, lalu dengan keyakinannya mereka wujudkan dengan rencana menuju kesuksesan. Tidak ada yang tak mungkin jika kita yakin. Allah telah memberikan kita akal untuk berfikir. Memberikan kelebihan pada manusia untuk berkembang dan membangun hidup. Segala sesuatunya harus kita yakini dalam-dalam. 
    Melihat fenomena yang terjadi pada era sekarang ini. Segala bentuk prlilaku telah lahir akibat peradaban.mungkin kita kini telah terbawa pada kebebasan. Area liberalisasi buah karya yahudi dan nasrani, system zionis yang merusak mental para pemuda. yang itu semua membuat kita para pemuda jauh dari titik tujuan hidup yang sebenarnya.
    Memikirkan masa depan menjadi sulit karna sibuknya pergaulan negative, budaya hedonisme, heteronomy moral, dan segudang doktrin sekuler yang menjerumuskan. Padahal nanti kita akan berdiri sendiri. Tanpa orang tua, karna kita akan menjadi orang tua. Yang dituntut dari segi financial dan kemapanan dalam mengatur hidup keluarga. Kita yang mengambil keputusan, kita yang menyelesaikan masalah, dan kita yang berjuang.
    Mungkin saat ini masih ada nasi gratis dirumah kita, masih ada kendaraan yang menemani kita berjalan.tapi entah sampai kapan itu selalu ada. Karna pada hakikatnya manusia itu akan mati. Orang tua kita akan mati. Tempat bergantung itu akan rapuh dan hanyut termakan waktu.
Untuk itu mari kita bermimpi. Bermimpi apa saja yang bahkan jauh dari stuktur logika. Merentas mimpi bukan hal yang sulit, sekedar menghayal kita sudah dapatkan keinginan kita, lalu kita tuliskan dalam hati kita bahwa itu adalah target yang harus kita gapai.apalagi jika mimpi itu kita tuliskan dalam setumpuk proposal rencana, lalu dari apa yang kita tuliskan tadi kita aplikasikan dalam gerak langkah kita. Dengan keyakinan yang kuat, dengan tekad yang bulat jalan itu serasa mudah, walau ada banyak duri dan cobaan, hati ini takkan goyah. Semoga Allah senantiasa memudahkan jalan kita.

 


Baca Selengkapnya...
Label:artikel , 0 komentar |